Computational Thinking

 

Computational Thinking💻

Computational thinking adalah cara berpikir untuk menyelesaikan masalah (problem solving) dengan cara menguraikannya menjadi beberapa tahapan yang efektif, efisien, dan menyeluruh,, meliputi: decomposition, pattern recognition, abstraction, algorithms yang merupakan beberapa konsep dasar ilmu komputer. Pemikiran komputasi dianggap diinisiasi oleh artikel jurnal Wing pada tahun 2006. Namun, sebetulnya subjek serupa telah dirujuk oleh Papert (1996) dengan nama “pemikiran prosuderal”.

Wing (2006, hlm. 33) berpendapat bahwa computational thinking melibatkan pemecahan masalah, perancangan sistem, memahami perilaku manusia dengan berkaca pada konsep-konsep dasar ilmu komputer.

-Apa saja tahapannya? seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pemikiran komputasi melibatkan 4 tahap utama, yakni:

1. Decomposition, merupakan pembagian masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil atau sederhana.

2.Pattern recognition yakni mencari atau mengenali kesamaan pola dalam maupun antar masalah yang ingin dipecahkan.

3. Abstractionmelihat permasalahan secara mendasar sehingga dapat melihat jangkauan luas yang lebih penting dan mengabaikan detil kecil yang sebetulnya kurang relevan.

4. Algorithmmengembangkan sistem, sekuen, atau langkah-langkah solusi yang dapat diterapkan secara menyeluruh terhadap pola yang sama sehingga lebih efektif dan efisien.
Dapat dikatakan pula bahwa apa itu computational thinking atau pemikiran komputasi merupakan metode untuk menyelesaikan masalah melalui tahapan-tahapan berpikir dalam merancang pengembangan sistem atau aplikasi komputer.

Ya, karena pada awalnya, pemikiran ini adalah pemikiran yang digunakan untuk memecahkan permasalahan ilmu komputer.

Biasanya, pengembangan aplikasi dimulai dengan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem akan menimbulkan banyak permasalahan antara keinginan pengguna (yang membutuhkan aplikasi) dengan Programmer atau sistem komputer yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi tersebut.

Meskipun begitu, pemikiran komputasi dapat diimplementasikan terhadap permasalahan lain di luar ilmu komputer pula. Hal ini dapat terlihat dari definisi berbeda dari salah satu pemikir utama computational thinking, yakni Jeannette M. Wing.

Pada tahun 2011, Wing mengubah definisi pemikiran komputasi menjadi: Computational thinking adalah proses berpikir yang merumuskan masalah dan solusinya, sehingga solusi tersebut direpresentasikan dalam bentuk yang dapat dilakukan secara efektif oleh agen pengolah informasi (Wing, 2011).


- Contoh Computational Thinking

Apakah cara berpikir computational thinking bekerja? Sebagai seseorang yang telah bergelut dengan sistem informasi dan aplikasi, ya, pemikiran komputasi sangat efektif untuk digunakan, setidaknya dalam kacamata informatika.


Computational Thinking dalam Pengembangan Aplikasi

Kebutuhan aplikasi akan banyak menimbulkan masalah yang harus dipecahkan agar aplikasi tersebut dapat bekerja dan digunakan. Salah satu contohnya adalah bagaimana input dari user harus diverifikasi validitasnya. Misalnya, suatu form isian wajib di isi, jika tidak aplikasi tidak dapat memprosesnya.

Bagaimana cara mengecek suatu form telah diisi oleh user atau tidak? Tentunya dengan mengecek satu-persatu form wajib yang harus di isi. Katakanlah, kita memberikan perintah ini pada sistem:

Jika form nama tidak diisi, Maka: “beri peringatan dan hentikan proses pendaftaran aplikasi”. Jika form nama diisi, Maka: “lanjutkan proses pendaftaran aplikasi”. Sehingga, jika form nama tidak diisi maka aplikasi akan menghentikan proses pendaftaran, sebaliknya jika form nama diisi, maka proses pendaftaran aplikasi akan dilanjutkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal Uji Pengetahuan Uraian Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 9